Jumat, 02 April 2010

Cara Mengatasi Biang Gosip


Roy adalah penggemar berat si Dina. Suatu malam Roy memberanikan diri untuk mengajak Dina makan malam untuk merayakan diterimanya Roy bekerja di tempat yang baru. Roy menunggu untuk mencatat apa yang harus dipesannya, Dina belum dapat menentukan menu yang dikehendakinya. Ia justru masih sibuk mencocokkan daftar menu itu dengan buku diet yang tidak pernah lepas dari tas kecilnya.

"Hari ini aku harus makan makanan yang tidak lebih dari 300 kalori," kata Dina. "Kalau aku pesan telur setengah matang, itu berarti 77 kalori. Lantas sepotong roti, 63 kalori, dan acar, 42 kalori. Lalu..."

"Pelayan!" panggil Roy kemudian.

"Ya! Apa saja pesanan bapak?"

"Dua gelas air putih, dan... itu saja!"

Diet Sehat dengan Menghitung Jumlah Kalori


Roy adalah penggemar berat si Dina. Suatu malam Roy memberanikan diri untuk mengajak Dina makan malam untuk merayakan diterimanya Roy bekerja di tempat yang baru. Roy menunggu untuk mencatat apa yang harus dipesannya, Dina belum dapat menentukan menu yang dikehendakinya. Ia justru masih sibuk mencocokkan daftar menu itu dengan buku diet yang tidak pernah lepas dari tas kecilnya.

"Hari ini aku harus makan makanan yang tidak lebih dari 300 kalori," kata Dina. "Kalau aku pesan telur setengah matang, itu berarti 77 kalori. Lantas sepotong roti, 63 kalori, dan acar, 42 kalori. Lalu..."

"Pelayan!" panggil Roy kemudian.

"Ya! Apa saja pesanan bapak?"

"Dua gelas air putih, dan... itu saja!"

Kalah Berdebat dengan Wanita


Suatu waktu di pagi hari, sang suami kembali setelah beberapa jam pergi memancing, dan dia memutuskan untuk istirahat tidur terlebih dahulu.

Meskipun tidak biasa dengan situasi kondisi dengan keadaan danau tersebut, sang istri memutuskan untuk pergi dengan menggunakan perahu sang suami, lalu dia pergi ke tengah danau, berhenti, dan melemparkan jangkar perahu tersebut, kemudian membaca buku yang telah dia bawa sebelumnya.

Beberapa saat kemudian, datanglah petugas penjaga danau, kemudian petugas tersebut merapat ke perahu sang istri tadi, dan berkata: "Selamat pagi, Bu, Apa yang sedang ibu lakukan"?

"Membaca buku", dia menjawabnya sambil berpikir ("loh, bukannya sangat jelas terlihat?")

"Ibu sedang berada di area terlarang untuk memancing", sang petugas memberi tahu.

"Oh, maaf Pak, tapi saya sedang membaca buku, bukan sedang memancing."

"Betul, akan tetapi Ibu telah membawa perlengkapan yang lengkap untuk memancing, jadi Ibu bisa kapan saja memancing. Saya terpaksa membawa ibu ke kantor dan memberikan surat pelanggaran."

"Surat pelanggaran hanya untuk membaca buku??!!" jawab sang Istri.

"Ibu sedang berada di area terlarang untuk memancing," jawab Petugas.

"Maaf Pak, tapi saya sedang membaca buku, bukan sedang memancing..."

"Betul, akan tetapi Ibu telah membawa perlengkapan yang lengkap untuk memancing, jadi Ibu bisa kapan saja memancing. Saya terpaksa membawa ibu ke kantor dan memberikan surat pelanggaran".

"Jika demikian, saya akan menuntut Anda dengan pelecehan seksual", jawab sang Istri.

"Loh, tapi menyentuh ibupun belum saya lakukan", jawab sang petugas.

"Betul, akan tetapi Bapak telah membawa perlengkapan yang lengkap, jadi Bapak bisa melakukannya kapan saja".

"Selamat membaca bukunya Bu ...," kemudian sang petugas tersebut pergi.

Kentut di Dalam Angkot


Suatu hari di dalam angkot yang penuh sesak dan panas, para penumpang dikagetkan oleh bau kentut yang baunya minta ampun. Semuanya pun menutup hidung dan mulai ribut. Kernet angkot yang nggak senang angkotnya tercemar radiasi bertanya, "Siapa yang kentut?"

Tentu saja nggak ada yang ngaku. Si tukang kentut misterius tidak ditemukan.

Nggak lama, kernet pun menarik ongkos. Para penumpang bergegas membayar. Dengan cuek kernet itu berkata, "Yang kentut belum bayar!!!"

Tiba-tiba seorang pemuda kurus yang duduk paling belakang berteriak nggak kalah nyaring, "Enak aja!!! Kan udah kukasih tadi!!!"